Home description text

Selasa, 13 September 2016



 


Memang benar bahwa antara Tata Upacara Bendera Militer dengan di Sekolah memiliki perbedaan. Tata Upacara Bendera Militer tentunya jauh lebih rumit dibandingkan dengan Sekolah. Beberapa perbedaan yang ada adalah mengenai susunan acara, cara pengibaran bendera, sebutan bagi pejabat dan petugas upacara dan laporan pengatur upacara.






SUSUNAN ACARA UPACARA
=====================

Acara Pokok Upacara Militer
– Penghormatan Pasukan
– Laporan Danup
– Pemeriksaan Pasukan (untuk upacara tertentu)
– Lambang kesatuan memasuki lapangan upacara (untuk upacara tertentu)
– Penghormatan kepada lambang kesatuan (untuk upacara tertentu)
– Pengibaran Sang Merah Putih (khusus upacara bendera)
– Mengheningkan Cipta (untuk upacara tertentu)
– Pembacaan Teks Pancasila oleh Irup (untuk upacara bendera bulanan)
– Pembacaan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (khusus upacara bendera)




SISTEM KETARUNAAN & POLA PENGASUHAN

Apa itu ketarunaan ???

*KETARUNAAN adalah sistem pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip militer dengan tujuan untuk membentuk karakter taruna/i*

Ketarunaan memiliki beberapa ciri penting yang perlu diperhatikan :
1. memiliki seragam yang di desain khusus dengan atribut tertentu
2. menjunjung tinggi sistem senioritas
3. lebih ditekankan pada hal kerapian baik rambut, pakaian, sepatu, dll
4. kegiatan fisik yang padat

          Kata "taruna" sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya pemuda. Tapi secara defenisi, taruna bisa diartikan sebagai pemuda yang menjadi contoh di lingkungan di mana ia berada daalm segala aspek. Di Indonesia sendiri kata "taruna" lazim digunakan untuk menyebut pelajar yang sedang menjalani proses pendidikan di suatu sekolah/akademi yang menerapkan pola asuhan semi militer bahkan murni militer. Kiblat ketarunaan di Indonesia :



SUSUNAN ACARA UPACARA BENDERA
Upacara Pengibaran Bendera Merah PutihHari ______ tanggal ______ tahun ______ segera dimulai.

  1. Masing-masing pemimpin barisan menyiapkan barisannya.
  2. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara, peserta disiapkan.
  3. Penghormatan peserta upacara kepada pemimpin upara dipimpin oleh pemimpinbarisan yang paling kanan.
  4. Laporan setiap pemimpin barisan kepada pemimpin upacara.
  5. Pembina upacara memasuki lapangan upacara.
  6. Penghormatan peserta upacara kepada pembina upacara dipimpin oleh pemimpinupacara.
  7. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara siap dimulai.
  8. Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya.
  9. Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara.
  10. Pembacaan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
  11. Pembacaan teks Pancasila, diikuti oleh seluruh peserta upacara.
  12. Amanat pembina upacara, peserta upacara diistirahatkan.
  13. Pembacaan doa.
  14. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upcara bahwa upcara telah selesaidilaksanakan.
  15. Penghormatan kepada pembina upacara dimpimpin oleh pemimpin upacara.
  16. Pembina upacara meninggalkan lapangan upacara.
  17. Penghormatan kepada pemimpin upacara dipimpin oleh pemimpin barisan yang paling kanan.
  18. Pengumuman-pengumuman.
  19. Upacara selesai, barisan dibubarkan oleh pemimpin upacara
dikutip : http://artikelilmiahlengkap.blogspot.co.id/2013/03/teks-susunan-acara-upacara-bendera.html



Taruna??????

Menjadi seorang taruna bukanlah cita-cita saya sejak awal, bahkan kata TARUNA sama sekali tak terbesit di benak saya
Yaaah tapi inilah takdir Tuhan yang harus dijalani

Sesuai pesan pak Mario Teguh :
"apa yang diberikan saat ini mungkin memang bukan yang terbaik yang anda inginkan saat ini, tapi percayalah itu adalah yang terbaik untuk anda di masa yang akan datang"

Ini sedikit kisah saya tentang ketarunaan...........................

Setiap hari kami harus berangkat pagi-pagi sekali, ba'da sholat subuh kami berangkat dari rumah. Sesampainya di SMK kami hanya bisa bercengkerama dengan teman-teman beberapa menit saja. Karna pukul lima lebih kami harus sudah berbaris di depan Barak Taruna. Saat-saat seperti ini bisa dibilang saat yang mendebarkan karna detik demi detik dihitung untuk menunggu komandan taruna keluar dari barak. "selamat pagi !!!" sambutan lantang dan mencengangkan dari mulut komandan yang muncul dari ujung pintu besi berwarna biru.

"SIAP GRAK !!!" "ISTIRAHAT DITEMPAT GRAK !!!" JALAN DI TEMPAT GRAK !!!" itu adalah kata yang kerap keluar dari mulut komandan taruna. Saat jalan ditempat kami dianjurkan menyanyikan lagu wajib dengan lantang, dan jika menurut komandan kami suara kami kurang lantang maka "hey !!! taruna apa ini? banci?

Senin, 12 September 2016



Teknis Pelaksanaan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih


a. Acara Persiapan
Acara persiapan dimulai dan mempersiapkan kelengkapan upacara sampai dengan pengambilalihan pimpinan upacara oleh pemimpin upacara. Pada acara ini digunakan untuk mengetahui kelas barisan, jumlah siswa tiap kelas/baris, guru, dan tata usaha.
1) Persiapan Upacara
Persiapan upacara dilakukan di bawah pimpinan para ketua kelas/barisan dan petugas upacara lainnya, masing-masing menempati tempatnya sesuai dengan susunan barisan.
2) Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara
a) Para ketua kelas/barisan (yang menjadi pemimpin kelas/ barisan pada upacara bendera) menyiapkan kelas/barisan masing-masing.
b) Pemimpin upacara mengambil tempat yang telah ditentukan.
3) Penghormatan
a) Aba-aba petunjuk dipimpin oleh ketua kelas tertinggi sebagai berikut: ‘KEPADA PEMIMPIN UPACARA”.
b) Aba-aba peringatan dan pelaksanaan diberikan oleh seluruh ketua kelas secara serempak sebagai berikut: “HORMAT - GERAK.
c)   Setelah pemimpin upacara membalas penghormatan, para ketua kelas memberikan aba-aba petunjuk dan pelaksanaan secara serempak sebagai berikut: TEGAK - GERAK”.
4) Laporan
a) Para ketua kelas maju di depan pemimpin upacara sambil meluruskan formasi segaris, tanpa diawali dan diakhiri penghormatan.
b) Tiap-tiap kelas secara berturut-turut dankanan ke kin melaporkan persiapan pasukannya sebagai berikut: “LAPOR, (SEBUTKAN NAMA KELAS) SlAP. LAPORAN SELESAT”.
c)   Setelah pemimpin upacara memerintahkan “KEMBALI KE SAMPING BARISAN”, kemudian tiap-tiap ketua kelas balik kanan dan kembali ke samping kanan barisan masing-masing.
d) Pemimpin Upacara mengambilalih pimpinan, dan mengistirahatkan seluruh peserta upacara, “UNTUK PERHATIAN, ISTIRAHAT DI TEMPAT GERAK”.
e) Setelah seluruh peserta upacara mengambil sikap istirahat pemimpin upacara balik kanan, kemudian mengambil sikap istirahat.
b. Acara Pendahuluan
1) Pengatur Upacara melapor tentang kesiapan upacara kepada Pembina Upacara, diawali dan diakhiri, penghormatan. Kalimat laporan sebagai berikut: “LAPOR, UPACARA BENDERA SlAP DIMULAI; LAPORAN SELESAI”.
2) Laporan pelaksanaan dilakukan sesaat sehel urn Pembina Upacara ke lapangan upacara.
c. Acara Pokok
Pada acara pokok, urutan acara dipandu oleh pembawa acara sesuai dengan urutan acara yang telah disiapkan. Urutan acara pokok, terdiri dan:
1) Pembina upacara memasuki lapangan upacara;
2) Penghormatan umum;
3) Laporan pemimpin upacara;
4) Pengibaran bendera Sang Merah Putih;
5) Mengheningkan cipta;
6) Pembacaan teks Pembukaan UndangUndang Dasar 1945;
7) Pembacaan teks Pancasila;
8) Amanat pembina upacara;
9) Pembacaan doa;
10) Laporan pemimpin upacara;
11) Penghormatan umum;
12) Pembina upacara meninggalkan lapangan upacara;
13) Upacara selesai, barisan dibubarkan;
14) Penghormatan kepada pemimpin upacara;
Sebelum acara pokok dimulai, pembawa acara terlebih dahulu memberi pengantar dan acara pokok satu-persatu.
Pengantar:
‘UPACARA PENGIBARN BENDERA SEGERA DIMULAI, DENGAN URUTAN ACARA SEBAGAJ BERIKUT’ (Dibaca urutan acara pokok satupersatu)
1) Pembawa acara: “PEMBINA UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA “ disambut langsung pemimpin upacara dengan mengambil sikap sempurna (berdiri tegak) kemudian menyiapkan barisan tanpa menghadap barisan (tetap menghadap ke pusat upacara) “SlAP GERAK’. Pembina upacara menempati tempat yang telah ditentukan. Pengatur upacara mengiringi pembina upacara sarnpai ke lapangan upacara.
2) Pembawa acara: ‘PENGHORMATAN UMUM KEPADA PEMBINA UPACARA.
a) Pemimpin upacara memimpin penghormatan dengan aba-aba sebagai berikut: ‘KEPADA PEMBINA UPACARA, HORMAT - GERAK’,
b) Pembina upacara membalas penghormatan.
c)   Setelah Pembina Upacara menurunkan tangan membalas penghormatan, Pemimpin Upacara memberikan aba-aba: “TEGAK - GERAK’.
3) Pembawa acara: “LAPORAN PEMI MPIN UPACARA’.
a) Pemimpin upacara maju dengan langkah biasa menghadap pembina upacara tanpa diawali dengan penghormatan.
b) Selanjutnya menyampaikan laporan sebagai berikut: “LAPOR, UPACARA BENDERA SlAP DIMULAI
c)   Pembina Upacara memerintahkan: ‘LANJUTKAN !“.
d) Pemimpin Upacara menirukan: ‘LANJUTKAN’, kemudian Pemimpin Upacara balik kanan dan kembali ke tempat semula dengan langkah biasa.
4)  Pembawa acara: “PENGIBARAN SANG MERAH PUTIH DIIRINGI LAGU INDONESIA RAYA
a)  Sebelum pengibaran bendera, Pembina Upacara menghadap penuh kepada tiang bendera.
b) Setelah petugas bendera selesai menyempatkan atau mengikatkan tali bendera, petugas yang berada disebalah kanan melaporkan kepada Pemimpin Upacara : “BENDERA SIAP” kemudian pemimpin upacara memberikan aba-aba: KEPADA SANG MERAH PUTIH HORMAT…” diselingi pemimpin lagu menyanyikan barisan terakhir lagi Indonesia Raya:  HIDUPLAH INDONESIA RAYA.” Pemimpin upacara melanjutkan aba-aba: “GERAK”
c) Ketika bemdera sudah mencapai puncak atau ujung atas tiang bendera bertepatan dengan berakhirnya lagu Indonesia Raya  pemimpin upacara memberikan aba-aba “TEGAK GERAK”
5)  Pembawa Acara; “MENGHENINGKN CIPTA DIPIMPIN OLEH PEMBINA UPACARA”.
Seluruh peserta upacara, tetap dalam sikap sempurna untuk melaksanakari hening cipta yang dipimpin oleh Pembina Upacara. Pembina Upacara mengucapkan: “MENGHENINGKN CIPTA MULAI”, diiringi lagu Mengheningkan Cipta yang dinyanyikan oleh kelompok paduan suara. Pembina upacara dibenarkan/diperbolehkan menambahkan ucapan pendahuluan/pengantar, sebelum mengucapkan “mengheningkan cipta”.
6) Pembawa acara: “PEMBACAAN TEKS PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBIJK INDONESIA TAHUN 1945”.
Petugas pembaca Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 maju lebih kurang 2 - 3 langkah ke depan, tanpa menyampaikan penghormatan dan laporan. Selanjutnya membaca teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selesai pembacaan, pembaca balik kanan kembali ke tempat semula.
7) Pembaca acara: “PEMBACAAN TEKS PANCASILA”.
Petugas pembawa teks Pancasila menyerahkan teks Panc asila kepada pembina upacara, kemudian pembina upacara membacakan teks Pancasila, diikuti oleh peserta upacara.
8)  Pembawa Acara: “AMANAT PEMBINA UPACARA”.
Pada waktu pembina upacara akan memberikan amanat, barisan dapat diistirahatkan. Maka pemimpin upacara tanpa balik kanan memberikan aba-aba: “UNTUK AMANAT, ISTIRAHAT DI TEMPAT, GERAK”.
Setelah amanat selesai, pemimpin upaca ra langsung menyiapkan barisan tanpa haru s ba Ilk kanan, dengan mengucapkan “SlAP GERAK”.
9)  Pembawa acara: “PEMBACAAN DOA”.
Petugas pembaca doa maju lebih kurang 2-3 langkah, kemudian membaca doa. Selesai membaca doa, petugas kembali ke tempat semula.
10) Pembawa acara: “LAPORAN PEMIMPIN UPACARA”.
a) Pemimpin upacara maju, langkah biasa, menghadap pembina upacara tanpa diawali dan diakhiri penghormatan.
b) Selanjutnya menyampaikan laporan sebagai berikut: “UPACARA TELAH DILAKSANAKN, LAPORAN SELESAI”.
c) Setelah pembina upacara menerima laporan dan pemimpin upacara, pembina upacara mengucapkan “BUBARKAN”, disambut pemimpin upacara dengan mengucapkai-i “BUBARKAN”. Tanpa memberikan penghormatan, pemimpin upacara balik kanan, selanjutnya kembali ke tempat semula dengan langkah biasa.
11) Pembawa acara: “PENGHQRMATAN UMUM”.
Pemimpin upacara memimpin penghormatan dengan aba-aba “KEPADA PEMBINA
UPACARA, HORMAT GERAK”. Setelah pembina upacara membalas penghormatan dan tangan sudah diturunkan, pemimpin upacara memberikan aba-aba: ‘TEGAK GERAK”.
12) Pembawa acara: “PEMBINA UPACARA MENINGGALKAN LAPANGAN UPACARA”.
Pembina upacara balik kanan dan meninggalkan lapangan upacara.
Pengatur Upacara melapor sesaat sesudah Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara, dengan diawali dan diakhiri dengan penghormatan. Bunyi laporan sebagai berikut:
“LAPORAN, UPACARA BENDERA TELAH DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI”. Selanjutnya Pengatur Upacara mengantar Pembina Upacara ke ruangan yang telah ditentukan.
13) Pembawa acara: ‘UPACARA SELESAI, BARISAN DIBUBARKAN”.
Pemimpin upacara balik kanan menghadap peserta upacara.
Pemimpin barisan yang paling kanan memimpin penghormatan dengan memberi aba-aba kepada seluruh peserta upacara: ‘KEPADA PEMIMPIN UPACARA” diucapkan oleh pemimpin barisan paling kanan “HORMAT-GERAK’ diucapkan oleh pemimpin barisan, seluruh peserta memberikan penghormatan. Pemimpin upacara membalas penghormatan, para ketua kelas/pemimpin barisan secara serempak memberikan aba-aba, “TEGAK - GERAK.
Setelah pemimpin upacara menerima penghormatan, selanjutnya memberikan aba-aba, “BUBARKAN”. Pemimpin upacara halik kanan meninggalkan tempat upacara.
Selanjutnya masing-masing barisan dapat dibubarkan atau diistirahatkan oleh pemimpin barisan apabila ada acara tambahan seperti pengumuman-pengumuman. Apabila akan dibubarakan maka diberikan aba-aba: “BUBAR - JALAN. Sedangkan apabila ada acara tambahan diistirahatkan dengan aba-aba; “ISTIRAHAT DITEMPAT, GERAK”.
d. Acara Tambahan
Acara tambahan adalah suatu acara yang dapat diselenggarakan setelah acara pokok selesai. Acara dapat bersifat pertunjukan (demonstrasi) suatu keterampilan, pengumuman-pengumuman seperti memperoleh piala, pengumuman dan tata usaha, OSIS dan lain-lain.

dikutip : http://ujungkulon22.blogspot.co.id/2013/01/tata-upacara-pengibaran-bendera-merah.html

Kamis, 08 September 2016



Senggol tentang ketarunaan. Sekarang banyak Perguruan tinggi, SMA, dan SMK yang Menganut Sistem Ketarunaan. Sebenarnya Apa itu Ketarunaan Dan Apa Tujuannya?

Ketarunaan adalah sistem pendidikan di beberapa Perguruan tinggi, SMA, dan SMK. Ketarunaan memiliki arti sebagai sistem pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip militer yang bertujuan untuk Membentuk Karakter. Tentu saja prinsip militer yang diterapkan bukanlah militer murni, karena sebagian besar lulusan Perguruan tinggi, SMA, dan SMK ditujukan untuk pegawai di lingkungan sipil, Perusahaan, Milliter, dan Dunia Wirausaha. Namun, untuk sebagian PTK yang berorientasi militer (contoh: Akmil, AAU, AAL), prinsip yang diterapkan murni militer, karena lulusannya akan berkecimpung di bidang tersebut.
Membangun karakter, merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Anak-anak, akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter jika ia tumbuh pada lingkungan yang berkarakter pula. Dengan begitu, fitrah setiap anak yang dilahirkan suci bisa berkembang optimal. Oleh karenanya ada tiga pihak yang mempunyai peran penting yaitu, keluarga, sekolah, dan komunitas.
*Pembentukan karakter ada tiga hal yang berlangsung secara 
  terintegrasi: 
  1. Anak mengerti baik dan buruk, mengerti tindakan apa yang harus diambil, mampu memberikan prioritas hal-hal yang baik.
  2. Mempunyai kecintaan terhadap kebajikan, dan membenci perbuatan buruk. Kecintaan ini merupakan obor atau semangat untuk berbuat kebajikan.
  3. Anak mampu melakukan kebajikan, dan terbiasa melakukannya. Lewat proses sembilan pilar karakter yang penting ditanamkan pada anak. Ia memulainya dari cinta Tuhan dan alam semesta beserta isinya; tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemandirian; kejujuran; hormat dan santun; kasih sayang, kepedulian, dan kerja sama; percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah; keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati; toleransi, cinta damai, dan persatuan. 
Tujuan mengembangkan karakter adalah mendorong lahirnya anak-anak yang baik. Begitu tumbuh dalam karakter yang baik, anak-anak akan tumbuh dengan kapasitas dan komitmenya untuk melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukannya dengan benar, dan cenderung memiliki tujuan hidup. Membangun karakter yang efektif.
Ketarunaan memiliki beberapa aspek, antara lain:
- Seragam yang didisain khusus dengan atribut-atribut tertentu.
- Kerapian (rambut, kerapian pakaian dan sepatu).
- Senioritas yang tinggi.
- Kegiatan fisik yang padat.
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua Perguruan tinggi, SMA, dan SMK semi militer memiliki aspek-aspek di atas. Sebagian memiliki beberapa poin tertentu yang dihilangkan, ataupun ditambahankan. Sebagai contoh, STIS merupakan PT semi militer, namum tidak terdapat aspek kegiatan fisik dan asrama; Bea Cukai STAN tidak terdapat aspek asrama; STSN memiliki seluruh aspek semi militer, dan lain sebagainya.

 Foto by : SMK NEGERI 2 SRAGEN



PERATURAN MILITER DASAR (PERMILDAS) : PBB,PPM,PUD dan TUM MATERI P.B.B

(Per – Mil – Das) 

 

1. Aba – aba dalam Peraturan Baris Berbaris ada 3 Macam :
  1. Petunjuk
  2. Peringatan
  3. Pelaksanaan
2. Pelaksanaan PBB ada 3 macam :
  1. Gerak
  2. Mulai
  3. Jalan
3. Tujuh (7) langkah dalam PBB
  1. Langkah Biasa ; jarak 65 cm – Tempo 102/menit
  2. Langkah Tegap ; jarak 65 cm – Tempo 102/menit.
  3. Langkah Kedepan ; 60 cm – Tempo
  4. Langkah ke samping kanan / kiri, Langkah terbatas, jarak 40 cm tempo 70/menit
  5. Langkah kebelakang, jarak 40 cm tempo 70/menit
  6. Langkah perlahan, jarak 40 cm tempo 30/menit (untuk mengiringi Jenazah)
  7. Langkah Cepat / lari, jarak 85 cm tempo 85 cm/menit
4. Sikap Sempurna
  1. Berdiri Tegap
  2. Pandangan ke depan
  3. Dagu ditarik kebelakang
  4. Tumit Rapat membentuk sudut 450
  5. Tangan menggeneggam / mengepal seperti memeras santan, lurus pada jahitan samping celana panjang
5. Istirahat ada 2 macam :
  1. Istirahat Biasa
  2. Istirahat Parade
Bentuk Barisan
  1. Barisan Berbentuk Berbanjar
  2. Barisan ber –shaf
6. Cara Keluar Barisan
  • Untuk Shaf yang depan boleh langsung menuju tempat panggilan
  • Untuk Shaf yang kedua dan seterusnya harus balik kanan, lalu ketempat panggilan
8. Cara Melapor
a.Perorangan : Lapor Nama .............. Umur .............. Tempat tgl lahir ................Pendidikan Terakhir ..................... Alamat ....................................
Laporan Selesai
b. Beregu / apel : Laporan Siswa Diktama .............. Regu ......... Jumlah .........orang
Hadir ............ orang,kurang ...................orang, keterangan ...........
(S,I,T,TK) siap mengikuti .......................... Laporan Selesai.
c. Menghadap : Lapor Nama ................ siap menghadap.
Jika selesai menghadap
Menghadap Selesai Laporan Selesai “.
Jika menghadap lebih dari satu orang
Lapor Nama ....................... beserta ..................... orang siap menghadap”.
PERIKSA KERAPIHAN
 
Anggota dalam posisi Istirahat setelah ada aba- aba dari komando “Periksa Kerapihan !“ pasukan langsung berubah ke dalam sikap sempurna dan mengatakan “ Siap...
Dilanjutkan komando memerintahkan “ Mulai !
Pasukan mulai melaksanakan perintah dengan hituangan 1-1, 2-2, 3-2, 4-2 dst.
Pelaksanaan ;
  1. Periksa tali sepatu kaki kiri
  2. Periksa tali sepatu kaki kanan
  3. Saku celana bagian kari
  4. Saku celana bagian kanan
  5. Kopel Rim bagian depan
  6. Kopel Rim bagian belakang
  7. Saku baju kiri (dilihat)
  8. Saku baju kanan (dilihat)
  9. Dek / pangkat dipundak bagian kiri (tidak dilihat tapi diraba)
  10. Dek / pangkat dipundak bagian kanan (tidak dilihat tapi diraba)
  11. Topi / pet di pegang pada ujung topi- satu.... pasukan kembali kedalam Sikap Sempurna.
Komando memerintahkan “ Selesai ! “ pasukan kembali kedalam posisi istirahat.
BUKA TUTUP KEPALA
Posisi Sikap Sempurna dengan aba – aba “ Buka Tutup Kepala !
Pasukan langsung memegang dengan kedua tangan ujung topi dengan mengatakan “ Siap...
Setelah komando memerintahkan “ Mulai !
Pasukan segera memulai buka tutup kepala ;
Hitungan Satu Pet / topi diangkat dari kepala posisi didepan dada keadaan Logo masih menghadap ke depan, dengan ibu jari berada di sebelah dalam.
Hitungan Dua Ibu jari sebekah kiri diputar berlawanan dengan sebelah kanan (Ibu jari berada diatas dengan keempat jari lainnya berada disebelah dalan ujung topi)
Hitungan Tiga Pet / topi ditaruh dipinggang sebelah kiri, Logo dalam posisi miring( posisi dalm topi berada dipinggang sebelah kiri). Pandangan masih melihat kearah topi.
Komando memerintahkan “ Selesai “ pasukan kembali kedalam sikap sempurna dengan tangan sebelah kiri sedikit keatas pinggang sebelah kiri dengan memegang Pet / topi, lengan kanan mengepal lurus dengan jahitan celana sebelah kanan.
PELAKSANAAN HORMAT
Hormat Tanpa Pet / topi
Setelah mendapat perintah “ Hormat!......... Grak .......! “ (Pasukan dalam Sika Sempurna) angkat tangan kanan sedikit ditekukan kedepan, jari telunjuk menyentuh pelipis kanan sebelah bawah (telapak tangan tidak terlihat dan ibu jari lurus serta dirapatkan dengan jari lainnya) tampak terlihat satu garis.
Hormat dengan Pet / topi
Setelah mendapat perintah “ Hormat!......... Grak .......! “ (Pasukan dalam Sika Sempurna) angkat tangan kanan sedikit ditekukan kedepan, jari telunjuk menyentuh ujung Pet / topi sebelah kanan (telapak tangan tidak terlihat dan ibu jari lurus serta dirapatkan dengan jari lainnya) tampak terlihat satu garis.
Hormat Sambil Berjalan
Pasukan dalam melakukan Langkah Tegap, setelah diberi aba “ Hormat..! Grak....! “ pasukan langsung menghormat sebelah kanan ( Dalam posisi Hormat badang menghapat sebelah kanan) tangan kiri tidak bergerak mengepal lurus dengan jahitan celana sebelah kiri dengan langkah tegap.
JIKA ATASAN/KOMANDAN BERTANYA
............... Jelas ! “ anggota menjawab “ Siap Jelas “ (Posisi dalam sikap sempurna)
........ Mengerti ! “ anggota menjawab “ Siap Mengerti “(Posisi dalam sikap sempurna)
...... Ass. Wr. Wb ! “ anggota menjawab “ Walaikum Salam “(Posisi dalam sikap sempurna)
LENCANG KANAN
Tangan mengepal menyentuh punggung belakang teman sebelah kanannya lalu ditarik kebelah kiri dan di sejajarkan rekan sebelah kanannya.
Muka palingkan ke kanan untuk Shaf / baris di depan, untuk yang belakang luruskan dengan patokan leher barisan depannya serta melirik kekanan untuk meluruskan barisan.
Penjuru kanan sebagai Patokan / pusat barisan berdir dengan sikap sempurna.
Shaf paling kanan untuk meluruskan melakukan lencang depan, setelah pasukan Shaf sebelah penjuru kanan lurus baru menurunkan tangan dengan menucapkan “ Lurus “ sebagai pemberitahuan kepada Komando barisan penjuru sudah dalam keadaan lurus dan menunggu barisab atau Shaf lainnya untuk meluruskan barisan.
SIKAP SEMPURNA KETIKA DUDUK
  • Tegakan Badan
  • Dagu dimasukan kedalam
  • Busungkan Dada
  • Tangan Mengepal pada garis celana kanan dan kiri samping
  • Pandangan kedepan
LENCANG DEPAN
Posisi tangan jaraknya +/-2 kepal dari pundak temanbagian depan ( tujuannya jika dihadapkan ke kanan / kiri barisan tidak berubah)
Haluan Kiri / Kanan
Merubah bentuk tapi tidak merubah arah barisan
Melintang
Barisan merubah arah tapi tidak merubah bentuk 
 

Sekian terimakasih, semoga bermanfaat ;)

 

dikutip : http://mangkurondo.blogspot.co.id/2012/01/peraturan-militer-dasatpermildas.html


    Blogger news

    Blogroll

    Translate