SISTEM KETARUNAAN & POLA PENGASUHAN
Apa itu ketarunaan ???
*KETARUNAAN adalah sistem pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip militer dengan tujuan untuk membentuk karakter taruna/i*
Ketarunaan memiliki beberapa ciri penting yang perlu diperhatikan :1. memiliki seragam yang di desain khusus dengan atribut tertentu
2. menjunjung tinggi sistem senioritas
3. lebih ditekankan pada hal kerapian baik rambut, pakaian, sepatu, dll
4. kegiatan fisik yang padat
Kata "taruna" sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya pemuda.
Tapi secara defenisi, taruna bisa diartikan sebagai pemuda yang menjadi
contoh di lingkungan di mana ia berada daalm segala aspek. Di Indonesia
sendiri kata "taruna" lazim digunakan untuk menyebut pelajar yang
sedang menjalani proses pendidikan di suatu sekolah/akademi yang
menerapkan pola asuhan semi militer bahkan murni militer. Kiblat
ketarunaan di Indonesia :
AKMIL (Akademi Militer) , AAU (Akademi Angkatan Udara), AAL (Akademi Angkatan Laut) yang memakai pola asuhan militer secara penuh.
AKMIL (Akademi Militer) , AAU (Akademi Angkatan Udara), AAL (Akademi Angkatan Laut) yang memakai pola asuhan militer secara penuh.
Adapun perguruan tinggi yang menerapkan pola asuhan "semi militer" :
1. AMKG (Akademi Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika) yang sekarang berada di bawah naungan BMKG (Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)
2. STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) berada di bawah naungan Perhubungan Darat
3. STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) berada di bawah naungan Perhubungan Laut
4. STPI ( Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia) berada di bawah naungan Perhubungan Udara
5. IPDN (Institut Pemerintahan Dalam
Negeri) di bawah naungan Kementrian Dalam Negeri dan masih banyak
perguruan tinggi kedinasan lainnya.
Tujuan diterapkannya pola asuhan seperti
ini tidak lain agar para lulusannya dapat menjadi seorang pemimpin yang
memiliki 3 tugas pokok yaitu :
- Purwo
- Madyo
- Wasono
Masing-masing sekolah/PTK memiliki teknis
pelaksanaan yang berbeda namun sifat dasar yang ingin dicapai dalam pola
pengasuhannya pada dasarnya sama :
1. Mampu untuk berdiri sendiri tanpa menggantungkan diri kepada siapapun
2. Mampu untuk mengambil keputusan secara bijakana, matang dan positif
3. Jujur dan rela berkorban menolong sesama dengan menyampingkan keuntungan personal
4. Tekun dalam menggali ilmu untuk memperoleh keahlian dan berwawasan luas serta mampu dalam berorganisasi
5. Berjiwa ksatria yang selalu siap sedia dalam menghadapi persoalan dan memeiliki sifat memimpin
6. Berdisiplin murni
Untuk mencapai tujuan tersebut di dunia ketarunaan pun dikenal istilah "tri sakti wiratama" .
Tri Sakti Wiratama ??
Ya, tri sakti wiratama biss diartikan 3
kekuatan utama pemimpin. Istilah ini lazim digunakan untuk memberikan
penghargaan kepada seorang taruna yang sucess dalam menyelesaikan
pendidikannya dan telah mencapai 3 aspek : kepribadian, akademik dan
aspek jasmani. Dengan kematangan 3 aspek ini maka taruna dituntut untuk
dapat mencapai tujuan dari pendidikannya yaitu pemimpin yang utama.
Perlu diketahui, tidaklah
mudah menjalankan pola asuhan semi militer karena penuh dengan kendala
dimana zaman sekarang sangat menjunjung tinggi HAM. Untuk itu tidak
perlu heran bila ada pihak yang pro dan kontra dengan sistem
ketarunaan.
Ibarat keramik, untuk menciptakan
keramik yang berkualitas diperlukan proses yang rumit mulai dari
pemilihan materil yang pas dan berkualitas, dibentuk, dibakar berulang
ulang sampai kepada proses terakhir yaitu finishing. Akhirnya mampu
menghasilkan keramik yang indah. Begitu juga para taruna harus siap
untuk di didik menjadi taruna yang mampu melewati setiap proses
pembentukan yang ad
0 komentar:
Posting Komentar